Berbekal keilmuan yang dimilikinya dari Universitas Yamaguchi Jepang, Rismon bersama Roy Suryo, Dr Tifa tidak pernah lelah mempublikasi narasi dugaan palsunya ijazah Jokowi. Memalaui berbagai kanal media sosial, khususnya youtube, mereka menyuarakan "ungkap kebohongan Jokowi".
Tidak tanggung-tanggung, Rismon cs menantang lembaga sekelas UGM yang adalah almamater baik pak Jokowi maupun mereka. Langkah mereka bahkan sampai menyambangi UGM dan kediaman Jokowi.
Akan tetapi, langkah ini juga yang kemudian menjadi puncak perjalanan mereka mengkampanyekan bongkar ijazah Jokowi. Pasalnya Jokowi mengambil langkah hukum untuk menghentikan mereka dengan melakukan pelaporan dengan pasal penghinaan dan Hoax.
Tidak sampai disitu, keberadaan pendidikan Dr Tifa, Rismon mulai dipertanyakan publik. Beberapa pihak, di akun FB, sebut saja Joshua Sinambela melakukan penelusuran ke universitas dimana Rismon mengaku sebagai alumninya. Hasilnya, kabarnya belum ditemui data apapun yang menunjukkan Rismon pernah menamatkan pendidikannya.
Terhadap tuduhan tersebut, Rismon sendiri meresponnya dengan tenang. Sembari menunjukkan data rekam akademik dan ijazahnya Rismon memandang pihak yang menyerangnya sebatas mencari panggung.
Tidak berhenti di situ, kini berbagai pihak terus mengintensifkan pencaharian data dengan memanfaatkan berbagai aplikasi pencari seperti AI, ChatGPT, Gemini dan Deepseek. Hasilnya, tidak diperoleh data yang menguatkan bahwa Rismon pernah menamatkan pendidikan S3nya.
Kedepan Rismon akan menghadapi "kejaran" publik guna meyakinkan bahwa ijazah dan gelar S3nya diperoleh dengan cara yang normal dan sah.
Sebenarnya, secara teori, keyakinan Rismon terkait pengejaran pengungkapan ijazah Jokowi menjadi modal moral yang besar untuk menolak keraguan publik atas gelar Doktornya. Namun publik tetap saja meneruskan perburuan ijazah dan riwayat pendidikan Rismon. Semoga Rismon dapat menunjukkan integritas moralnya soal pendidikannya.
Admin, BPP
.gif)
.gif)
Komentar0