Di hadapan wartawan, Jokowi nampak memegang sebuah dokumen berwarna "gelap". Ia menyampaikan bahwa baru saja mengambil dokumen Ijazah dari pihak kepolisian setelah sebelumnya Ia menugaskan adik Iparnya untuk membawa dan menyerahkan dokumen ijazah beliau di Bareskrim Polda Metro Jaya.
Beliau menyampaikan bahwa dokumne tersebut diambil kembali, membawanya dan menunjukkan kepada wartawan. Sambil bertutur dengan tenang Jokowi menjawab sebuah pertanyaan yang mengarah kepada ajakan agar pak Jokowi membuka dan memperlihatkan isi dokumen tersebut.
Menjawab pertanyan dan keinginan wartawan, Jokowi menyampaikan bahwa Ia akan membuka dokumen tersebut hanya jika diminta dan berada di institusi hukum (pengadilan). Ia menilai hanya lembaga tersebut yang paling tepat untuk menunjukkan secara terbuka Ijazahnya.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan bahwa sebenarnya Ia sangat sedih dan kasihan terhadap pihak-pihak yang selama ini "menyerang" diri dan keluarganya. Karena itu beliau memandang tindakan tersebut keterlaluan dan sudah pada tingkatan mengkhawatirkan dan perlu direspon secara hukum.
Tidak ada pilihan bagi Jokowi untuk menghindarkan diri dari mencari perlindungan dan keadilan melalui pengadilan. Ia berharap ini akan menjadi pembelajaran hukum bagi semua warga negara. Sementara itu, di pihak "penyerang" masih percaya diri bahwa ijazah Jokowi "palsu"adanya.
Admin, BPP
Komentar0