Metode penelitian berbasis pendekatan Survei kerap menjadi instrumen dari lembaga publik untuk mengevaluasi kinerja lembaga seperti pemerintah, perusahaan dan lembaga keagamaan. Prinsipnya, penelitian survei menjadi alat mengetahui persepsi atau sikap publik tentang sesuatu hal yang ingin diukur.
Penelitian survei kerap digunakan dalam even pemilihan kepala daerah, pemilihan Gubernur dan kepuasan atau persetujuan publik terhadap kinerja seseorang atau lembaga yang dipimpin. Survei merupakan alat ukur yang diperlakukan terhadap suatu kelompok sample atau populasi.
Penelitian survei ini dapat diandalkan guna mengetahui opini atau sikap publik yang bermanfaat memperbaiki kinerja yang dinilai. Hanya saja, penelitian ini perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Sebab penelitian survei ini berdampak pada pembentukan opini baru publik yang dapat saja merugikan pihak yang dinilai atau merugikan masyarakat.
Survei yang dilakukan dengan kondisi tertentu atau sebut saja dikondisikan dapat merugikan penelitian itu sendiri bahkan masyarakat yang menggunakan hasil survei. Hasil Survei yang dirancang untuk "memenangkan" kelompok, pribadi atau sebut saja pemesan survei merupakan tindakan "jahat".
Dalam realitas pemanfaatan Survei, seringkali sebuah hasil survei mendapat respon penolakan. Hal ini terjadi ketika sebuah hasil survei dianggap menguntungkan pihak tertentu dan merugikan pihak lainnya. Hal ini terjadi, misalnya pada Survei yang dilakukan lembaga survei indikator.
Refly Harun menolak hasil Survei yang dilakukan oleh lembaga riset Indikator pimpinan Prof Burhanudin yang melaporkan bahwa dari 1.286 responden yang diriset melalui sambungan telpon didapati 66,9 persen publik tidak percaya bahwa Jokowi memalsukan ijazah. Dan hanya 19,1% percaya Jokowi melakukan pemalsuan ijazah.
Sementara itu, Reffl Harun juga melakukan hasil survei yang oleh banyak kalangan rendah tingkat kepercayaan. Refly Harun yang adalah pakar hukum tata negara melakukan survei yang hasilnya mengejutkan. Data surveinya menunjukkan 90% percaya bahwa Jokowi melakukan pemalsuan ijazah.
Tentu hasil kedua penelitian ini tidak dapat disamakan tingkat kepercayaannya. Survei dan Polling merupakan dua aktivitas penelitian yang menunjukkan tingkat perbedaan. Survei merupakan aktivitas penelitian yang jauh lebih komprehensif dibandingkan pooling.
Dalam kasus tertentu, penelitian yang membasiskan dirinya pada pelaksaan pooling, acapkali tidak tiajarkan kepada mahasiswa dengan alasan tertentu.
Admin
Komentar0