Merah Putih harus menahan "malu", khususnya Presiden Prabowo karena "ulah Noel" sapaan akrab Immanuel Ebenhaezer yang tertangkap tangan, rabu malam, dalam operasi OTT Komisi Pemberantasan Korupsi.
Tertangkapnya Noel ini menjadi tamparan keras bagi kabinet Prabowo ditengah upaya untuk memberantas korupsi. Hal ini terjadi karena Noel adalah orang dalam. Bukan saja disebut sebagai orang dalam karena jabatan menterengnya sebagai wakil menteri ketenagakerjaan, namun karena rekam jejak sebagai aktivis 98 yang kemunculannya sebagai aktor sejarag menumbangkan orde baru yang dinilai korup., namun karena keberadaannya di sekitar Jokowi dan Ebenhaezer.
Penangkapan Noel dalam operasi Tangkap Tangan ini menandai kali pertama kabinet Merah Putih ternoda. Terlepas bagaimana pembuktian nantinya, setidaknya, penangkapan ini menegaskan bahwa sulit rasanya akan "lepas" dari jeratan hukum jika masuk dalam daftar OTT KPK.
Wakil ketua KPKFitro Rachyanto menyampaikan bahwa lembaga anti korupsi ini berperkara dengan Noel dalam perkara "Pemerasan" yang dilakukan sehubungan dengan ijin penerbitan sertifikat K3 perusahan. Noel tidak sendirian, puluhan pejabat di lingkup kementerian Ketenaga Kerjaan ikut di jaring dalam OTT tersebut.
Mensegneg Prasetyo Hadi, dalam pernyataannya akan segera mengganti posisi Noel, jika terbukti melakukan tindak pidana "korupsi" sebagaimana yang di tuduhkannya. Prabowo sendiri telah mendapatkan laporan perihal operasi tangkap tangan ini dan menyerahkan kepada pihak KPK. Hal ini sejalan dengan arahan Prabowo bahwa ia tidak akan melindungi anak buahnya yang melakukan tindak pidana korupsi.
Dengan operasi tangkap tangan ini, Noel potensial kehilangan jabatan sekaligus masa depan politiknya. Perjalanan Noel dari "jalanan" hingga ke Istana dapat seketika runtuh dan berakhir di "penjara". Sebagai orang yang diketahui hidup susah hingga bergelimang harta, Noel harus menerima kenyataan pahit, jika hal ini terbukti, bahwa kerja kerasnya tersapu "Tsunami".
Tertangkapnya Noel ini, akan menjadi peringatan bagi semua pihak yang sedang berada disekitar Prabowo. Kekuasaan yang diterima merupakan amanah yang harus dibuktikan dengan kerja berintegritas. Menjadikan kepercayaan rakyat dan pemerintah sebagai kesempatan menorehkan sejarah penuh kemuliaan dan bukan diakhiri dengan "penghinaan".
Admin, BPP
Image: Liputan 6.com
.gif)
.gif)
Komentar0